Perspektif dalam memahami sex bebas, terutama bagi kaum mudah ataupun pasangan yang belum menikah, menjadi tanggung jawab yang tak terbatas bagi setiap insan yang beriman. Banyak informasi yang didapatkan mengenai bagaimana pasangan yang belum menikah mempunyai keturunan dari hubungan yang dilakukannya. Tidak terkecuali pasangan muda maupun yang telah dewasa. Hal ini tak lepas dari kontrol pribadi masing-masing individu dalam menyikapi gejolak sex dalam dirinya. Bagaimana seseorang dapat merasakan nikmatnya sex bebas jikalau dalam berhubungan masih terbayang hal-hal yang dapat membuat khawatir baginya. Kehamilan diluar nikah, penyakit yang diakibatkannya, status sosial yang akan disandangnya jika hal tersebut diketahui orang lain.
Berbagai macam resiko yang akan ditanggung akibat kesalahan membuat perspektif mengenai sex bebas berdampak pada harus ditanggungnya berbagai akibat yang dapat merugikan pelaku sex bebas. Secara alami perspektif sex bebas yang benar dapat menekan penggunaan akan obat kuat diluar kapasitas kewajaran.
Merubah perspektif Sex Bebas
Satu langkah dalam menghindari kerugian yang diakibatkan kesalahan dalam membuat perspektif adalah dengan merubah Perspektif Sex Bebas dalam diri. Perspektif mengenai Sex Bebas yang dilakukan diluar nikah, dengan satu maupun banyak pasangan, menjadi "Sex Bebas hanya dapat dilakukan dalam jalinan pernikahan. Sex Bebas dalam perspektif Bebas melakukan dengan pasangan menikahnya. Sehingga Nikmatnya Sex Bebas benar-benar dapat dirasakan oleh pasangan, bebas melakukan dalam batasan menikah.
Merubah Perspektif Sex Bebas menjadi "Sex Bebas dilakukan dengan pasangan Suami / Istri dalam jalinan Pernikahan".
Merubah Perspektif Sex Bebas menjadi "Sex Bebas dilakukan dengan pasangan Suami / Istri dalam jalinan Pernikahan".